Kamis, 24 Juni 2010

Pribadi yang ramah dan sederhana itu telah tiada.




Mama Windesi begitu nama panggilan dari Mama tua yang satu ini di wilayah tempat tinggalku.
Aku sangat tertarik sekali dengan pribadinya yang sangat sederhana,seorang janda yang memang hidup sangat berkekurangan.
Hari-harinya dilewati dengan menjual sagu bakar disekitar wilayah kompleks tempat tinggal kami.
Kemandirian penuh sepeninggal mendiang suaminya memang sangat ditunjukan oleh figur Mama Papua asal pulau Yapen ini.
Keramahannya yang sangat ramah kalau menurut saya untuk kelas jaman sekarang dimana semua orang mulai tak perduli satu sama lain tentang hidup orang lain.
Walaupun berumur lebih tua tetapi selalu dia yang mendahului untuk menyapa kami yang lebih muda.
Soal Ibadah di Gereja,mungkin sakit yang menghambat dia pergi ke rumah Tuhan ini,dengan penampilan yang sederhana sebiasanya seorang janda.

Pekerjaan sampingan lain yang dikerjakan oleh Mama ini adalah membakar kapur.yaitu membuat kapur penambah makan sirih pinang yang terbuat dari kerang laut.Saya ingat betul di kala saya berikan setiap saat kulit kerang kepada mama Windesi sisa dari pemberian makanan kerang dari kampungku di Teluk Youtefa.
Masih segar diingatanku pada waktu kami menebang 2 pohon mangga besar disamping rumah kami,sisa batang kayu mangga ini kami berikan padanya,dan selama 2 bulan beliau rajin datang setiap sore untuk mengambil kayu mangga kering,memotong dengan kapak dan memikul ke rumahnya..kalau sempat suamiku dan anakku mengantarnya kerumahnya dengan gerobak.
Satu hal yang mengherankan aku walaupun kelihatan sakit tapi Mama ini tetap tegar tanpa dibantu oleh sanak keluarganya dia tetap rajin berkerja,menjajakan jualannya.

Kemarin aku sangat terkejut ternyata bunyi lonceng kematian dari Gereja adalah milik Mama Windesi,Pribadi yang ramah dan sederhana itu..,
padahal pagi harinya sebelum dengar kabar kematiannya aku sempat terlintas berpikir tentang mama janda yang satu ini karena sudah tak pernah bertemu dijalan kalau aku ke kantor,ternyata dia sedang sakit dan diopname di RS lalu kemudian meninggal dunia disana karena sakit Paru yang dideritanya sejak lama.
Figur seperti ini tak mungkin akan kujumpai lagi..Figur Janda Miskin,Tegar,berIman Teguh dan Ramah..

Akhirnya,Selamat jalan Mama Windesi,mungkin orang lain akan cepat melupakan engkau karena kau bukan apa-apa,tetapi dengan penulisan ini mudah-mudahan kenangan tentangmu tetap ada dan teladanmu akan kami ikuti sebagai kaum perempuan penerus negeri ini..
"Beristirahatlah sampai Juruselamat mu membangunkan engkau pada waktuNya kelak"Amin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar