Selasa, 04 Mei 2010

Perempuan pemegang hak kesulungan ( I ) bersambung





%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Kali ini aku mau menulis tentang kehidupan pribadi seorang perempuan yang memegang hak kesulungan dalam kehidupan lingkungan masyarakat Youtefa.
Tersebutlah Naci Fouma Hamadi,merupakan anak sulung dari Ondoafi Yanthi yang adalah Ondoafi besar Hamadi.Sistem Patriliniar yang dianut oleh suku bangsa ini mengakibatkan tampuk pimpinan keondoafian dipegang oleh kerabat tingkatan kedua dari keluarga besar Ondoafi ini.Namaun hal ini tak pernah sekalipun menyulutkan apa yang disebut dengan Hak kesulungan dari Ibu Naci Fouma Hamadi yang kebetulan sekali adalah Nenek kandung saya.Pulau Hamadi ( Mathilda Islands ) yang tepat berada depan kompleks AL di Hamadi-Jayapura merupakan kebun pribadi milik mendiang Ondoafi Yanthi yang diwariskan kepada anak sulungnya ini.
Ondoafi Yanthi ( Kakek Buyut saya ) sendiri meninggal dalam usia yang sangat muda dan meninggalkan anak perempuan sulungnya ini dalam usia yang masih balita.

Kemudian dibesarkan oleh Ibu angkatnya ( Isteri I Yanthi ) sampai menginjak dewasa dan akhirnya menikah dengan pemuda dari marga Ireuw.

Beberapa lokasi tanah adat dan dusun sagu menjadi hak mutlak bagi perempuan yang satu ini,yang tak dimiliki oleh perempuan lain lagi di Youtefa.
Hak Absolute ini dimiliki olehnya.

Di kampung Tabati sendiri ada timbunan tanah dan karang yang sengaja dilakukan/reklamasi oleh suku dari Enggros baginya,menurut ibu Fouma sendiri pada saat itu dia berusia 13 tahun.

Salah satu ceritera menarik lainnya dari perempuan sulung ini yang menarik bagi saya adalah tindakan penyelamatan baginya yang dilakukan oleh Para pembantunya/Pesuruh ( RowHess) pada saat PD II pecah dikawasan teluk Humboldt tahun 1946.Yah,kita tahu bahwa pada saat itu terjadi penyerbuan besar-besaran di kawasan ini oleh pasukan sekutu yang meluluh lantahkan semua kampung,kebun,dusun sagu,dusun kelapa dsbnya..
Pada saat itu gadis sulung ini dilarikan ke Ormu ( Kampung Nakasawa ) untuk disembunyikan disana lalu kemudian mengungsi lagi ke PNG (Vanimo) dan kembali ke Kampungnya,Youtefa setelah Perang reda.
Hak kesulungan ini mengakibatkan tindakan keselamatan ini harus dilakukan kepadanya.

Masa ganti Masa,Ondoafi ganti Ondoafi..Hak itu tetap dipegangnya.Ada satu tradisi kematian para darah kesulungan di keondoafian Hamadi yang belum lengkap apabila Fouma belum memberikan satu ekor Babi...dengan ukuran Besar dan bertaring.
Karisma itu terlihat dengan jelas di wajah dan kata-katanya.

Aku akan menyambung kisah ini selanjutnya pada tulisan yang berikut.
Yang penting bagi saya sekarang ini sebagai cucu kandungnya adalah mau mengucapkan selamat Ulang Tahun Nenek tersayang 2 Mei 2010 ke 79 Tahun.Tuhan Jaga dan Berkati karena engkau Perempuan pemegang Hak kesulungan...(bersambung)


%%%%%%%%%%%%%%%%%
Keterangan Gambar

1.Foto Ibu Naci Fouma Ireuw Hamadi
2.Foto penyerbuan pasukan sekutu pada PD II ke Humboldt Bay
3.Foto Rumah kediaman keondoafian di Tabati tempo dulu dengan timbunan tanah dan karang didepanya yang sengaja dilakukan untuknya.

Senin, 03 Mei 2010

Yang lain dari gaya hidupku





%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Rumah ini memang selalu ramai kalau ada yang ulangtahun.
Tawa,canda,makan,minum,ada snack ringan,ada yang berpose karena dipotret,ada Pinang..yah ada juga White Wine dan Henecken (sewaktu-waktu),pokoknya ini moment yang selalu kami sekeluarga besar tunggu.

Biasanya menu makannya menjadi milik Tuan atau Nyonya pesta artinya harus disesuaikan dengan kesukaan yang Ulang tahun...

Acara terakhir kemarin Ulang Tahun anakku Tekla ke 13 Tahun yang senang dengan sate ayam...menunya didominasi oleh Sate Ayam dan tambahan lainnya...

Lain Halnya dengan sang Boy-Reynaldi Ulta ke 9 desember tahun kemarin diadakan acara Ikan Bobara..karena memang dia senang Ikan...

Untuk Si Bungsu John,kemarin Acara Nasi Kuning..karena memang menurut sikecil yang genap 5 tahun April kemarin,kalau acara harus ada Nasi kuning-jadilah menunya Nasi Kuning dkk...

Memang ini cara dari Gaya Hidup yang dimiliki oleh keluarga kami,yang terbawa secara turun temurun dari Kakek dan Nenek ...

Aku Enjoy dengan Gaya Hidupku...yang penting ada DOA SYUKUR dan PERJAMUAN KASIH ...

Tips to Discovering Your Life ’s Purpose






7 Tips to Discovering Your Life ’s Purpose

1. Do not say "Yes " to everything

2. Listen to your emotions. God designed them to reveal things deep in your heart

3. Treat your body as the temple of the Holy Spirit, so you can hear God clearly
4. Set goals and commit them to the Lord. "Commit to the Lord whatever you do, and your plans will succeed " (Pro 16:3)

5. Trust that God wishes to bless you
6. Wait on the Lord

7. Ask God to allow you to see yourself through his eyes. You may be surprised!

Read more now: http://www.myvirtualpaper.com/doc/MI-Basic/christianwomanmagazineautumn10digital/2010033001/24.html

Sekilas kutipan Ibadah minggu pagi di GKI Imanuel Hamadi



Sekilas kutipan Ibadah minggu pagi di GKI Imanuel Hamadi%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%


Walaupun dari dini hari pagi sudah hujan tapi tak menyurutkan semangat aku dan Victor suamiku untuk ke rumah ibadah, sambil membawa beberapa pengucapan syukur kami.

Sesampai di rumah Ibadah GKI Imanuel Hamadi,ternyata banyak kursi yang masih kosong.Kami pun menempati tempat duduk terdepan pada kolom kursi ke 2 dari sebelah arah kiri rumah ibadah.

Aku dan suami benar-benar terpana mendengar khotbah hari minggu kemarin di ibadah minggu pagi.
Bapak Pendeta Jefta Ayomi,yang mulai usur usianya nampak sangat profesional membawa kabar baik ini.
Memang dalam beberapa minggu ini Firman tentang peristiwa penampakan Jesus Kristus setelah minggu paskah selama 40 hari terus disuarakan oleh hamba Tuhan, tapi yang ini agak beda..

Kaum Perempuan diangkat sebagai kelompok yang paling memberi kontribusi besar dalam sejarah hidup manusia,perempuan yang pertama makan buah terlarang di Taman Eden lalu memberikannya pada Laki-laki;Melalui Perempuan seorang anak Allah dilahirkan untuk membawa karya keselamatan Allah;Perempuan jugalah yang pertama kali tahu bahwa Jesus Kristus telah bangkit,yaitu Maria Magdalena pada minggu pagi Paskah...masuk ke sejarah injil di tanah Papua.."Sara" seorang Perempuan menjadi orang Papua pertama yang dibabtis .


Kaum Perempuan memang sudah Luarbiasa dan diciptakan untuk Luar Biasa...dari pagi hari paling duluan bangun dalam keluarganya tapi juga yang paling terakhir tidur pada malam hari...Anak-anaknya akan lebih tenang apabila berada didalam pelukannya..

Allah sendiri memakai kaum ini,yang sering dikatakan lemah oleh laki-laki untuk menjadi pemeran penting dalam karya-karya Allah bagi Dunia ini.

Dalam hati aku berpikir akan kah aku dan perempuan yang lain pada masa kini pun dapat dipakai Tuhan secara ajaib bagi karyaNya..Atau dengan kata lain apakah kami siap..

Pertanyaan yang sama terus dilontarkan oleh pendeta juga dari mimbar bagi semua yang hadir...Apakah kita sudah siap?..

Akhir ibadah ini ditutup dengan vokal group sekolah minggu yang membawakan lagu bahasa daerah Yapen,yang ternyata adalah bahasa daerah dari Pendeta Ayomi juga.
Arti sekilas dari lagu dikatakan bahwa : Apakah kita semua siap menuju ke sana,...semua ada kaitannya Firman,Lyric Lagu,...Ini kerja Roh Kudus.

Aku bangga menjadi bagian dari Ibadah pada Minggu Pagi ini...

MARI SEMUA KITA PERGI BERIBADAH UNTUK MENERIMA MAKANAN ROHANI YANG AKAN TERUS MENYEGARKAN JIWA KITA %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%