Senin, 30 Maret 2009

PEREMPUAN MASA DEPAN JAYAWIJAYA

Ini bukan perjalanan ku yang pertama kali ke kota dingin Wamena .

Tetapi ada yang berbeda dari perjalanan kali ini.

Aku hadir dalam Kegiatan pelatihan bagi Relawan PBB di fasilitasi oleh lembaga ILO.

Selain itu aku juga ada agenda dengan dua buah LSM local setempat.

Aku kagum ketika sore itu aku bertemu dengan 2 orang perempuan Baliem yang maju.

Mereka masing-masing adalah Direktur untuk LSM masing bahkan salah satunya adalah anggota Legislatif setempat yang juga Puteri seorang Tokoh ternama Papua asal Pegunungan .

Sungguh dalam hati yang paling dalam ditengah diskusi dengan mereka AKU KAGUM…..

Dan hati ini terharu mendengar mereka berbicara dan telah bekerja banyak bagi PEREMPUAN PAPUA di Baliem.

Aku berjanji dalam hati ingin membantu mereka kedepan….

Akhirnya Baliem hari ini dan masa depan ada harapan cerah karena Ada banyak perempuan pekerja keras di sana …..

Baliem Pilamo,28 Maret 2009

Senin, 23 Maret 2009

HATI INI BERGETAR

Ketika mendengar berita itu kami semua kaget dan senang bercampur haru biru...banyak yang rindu akan kedatanganmu..lihatlah Negeri dan kotamu ini...tak banyak sebenarnya yang berubah karena yang berubah hanya banyak rumah,banyak sampah,Banjir,Longsor,...
Jalan tetap seperti waktu dulu engkau tinggalkan negeri ini....
Yang berubah adalah Bakau di Entrop tempat dulu para Nene dan mama cari Bia Noor sudah habis dibuat Jalan...oleh Pemerintah...Pantai Hamadi sudah ada jalan yang merusak bakau juga...
Kali Acai rusak karena dibangun Pasar....dan hampir setiap hujan banjir,bau busuk,kotor,becek....

Itulah Wajah Numbay sekarang....Selamat Datang ...

Rabu, 18 Maret 2009

Click to play this Smilebox photobook: cenderawasihku.......
Create your own photobook - Powered by Smilebox
Make a Smilebox photobook

ISTIRAHAT DI RUMAH


Libur sementara dulu di Rumah setelah beberapa bulan sumpek dengan pekerjaan kantor yang menurut aku sendiri tak pernah selesai-selesai..
Satu-satunya waktu yang aku tunggu ada pulang kantor...sampai di Rumah langsung berleha...leha dulu jalan di luar...bercanda dengan si bungsu John...
Nonton TV?????ngak sempat bahkan aku tak punya sinetron faforit seperti ibu-ibu pada umumnya aku hanya ikut-ikutan saja orang semua senang nonton ini aku juga buka mata ke acar tersebut tetapi secara asyiiiik boro...boro.....
Paling hambiskan Pinang harga Rp.5000 an dengan suami berceritera panjang lebar tentang kejadian satu hari itu aku ceritakan kondisi kantor saya dan kejadian apa begitu pula dia...
HP????....matikan sama sekali..
Kata salah seorang temanku itu tandanya kamu sudah mulai sumpek ambil Cuti saja beberapa hari di Rumah....dan aku pikir betul juga yah...akhirnya yah..aku libur alias Cuti seperti sekarang sambil buka internet di waktu libur begini...............
Click to play this Smilebox scrapbook: all flower in my Life
Create your own scrapbook - Powered by Smilebox
Make a Smilebox scrapbook

Rabu, 11 Maret 2009

GAYA HIDUP PEREMPUAN DI BELANDA

Belanda Juara dalam Kerja Paruh Waktu

Tujuan Millenium 3

Maurice Laparliere

03-07-2007

amsstraat.jpgPerempuan Belanda, dengan ironis disebut sebagai 'juara paruh waktu'. Mereka bekerja secara masal, tapi tidak penuh waktu. Ibu-ibu dengan pekerjaan penuh merupakan suatu pemandangan yang langka. Jumlah keseluruhan jam kerja para perempuan Belanda menunjukkan gambaran yang mencengangkan. Belanda berada di peringkat paling bawah di Eropa.

Mencuci dan memasak
Apakah para perempuan Belanda malas? 'Tidak', demikian jawaban sedikit sinis yang keluar dari mulut penulis dan konsultan perusahaan Heleen Mees. 'Memasak dan mencuci dikerjakan lebih dari cukup oleh mereka'. Sayangnya mereka tidak berambisi. Jumlah perempuan yang menduduki fungsi tinggi di Belanda bisa diperbandingkan dengan negara-negara Islam seperti Pakistan. Pada posisi pucuk pimpinan perusahaan, hanya 4 persen saja diisi oleh perempuan. Menyedihkan apabila memikirkannya karena selama masa studi, perempuan berprestasi lebih baik dibandingkan laki-laki!" Demikian Mees.

Heleen Mees bisa disebut sebagai seorang feminis modern. Ia suka berdebat dan melakukan provokasi untuk membawa perubahan. Kolomnya di surat kabar seringkali menyebabkan perdebatan sengit baik di kalangan teman maupun lawan. Mees merasa gemas melihat peranan dan mentalitas perempuan Belanda.

Di rumah bersama anak-anak
Heleen Mees secara bergantian tinggal di New York dan Amsterdam. Ketika berjalan-jalan di pusat kota Amsterdam di suatu siang, Heleen Mees tidak bisa menyembunyikan kekelamannya. "Lihat itu para perempuan dengan kereta-kereta bayi yang duduk-duduk di teras. Lihat itu di sana dua petugas polisi perempuan. Saya senang menyaksikan mereka. Tapi bagaimana nantinya apabila mereka mendapat anak, apakah mereka akan berhenti bekerja atau mereka akan tetap bekerja? Saya berharap mereka tetap bekerja karena kita membutuhkan komisaris polisi perempuan. Asal saja mereka tidak memutuskan untuk dengan sendirinya tinggal di rumah..."

Kenangan
Jurnalis Fleur Jurgens melihat permasalahan dengan kacamata yang sama sekali berbeda. Walaupun karir cerah menantikannya, Jurgens dengan sadar memutuskan untuk menyerahkan sebagian jam kerjanya untuk bisa meluangkan waktu lebih banyak dengan keluarga. Pendek kata: kenangan masa remaja akan dibawa selamanya. Dan dalam banyak kenangan, yang muncul adalah ibu dan ayah. Di sekolah putrinya Sien, yang berusia 4 tahun, memeluk ibunya. Jurgens merupakan salah satu dari segelintir ibu yang menjemput anaknya untuk makan siang.

Sebagian besar anak membawa bekal dari rumah dan memakannya di sekolah. Jurgens sama sekali tidak sepakat dengan usulan sang feminis Helen Mees bahwa perempuan berpendidikan tinggi sebaiknya menyerahkan sebagian besar tugas perawatan anak sehingga mereka dapat bekerja penuh waktu.

Ecole primaife aux Pays-Bas

Menurut Jurgens, power feminis seperti Helen Mees gampang saja berbicara. 'Mereka pasti tidak memiliki anak dan tidak memahami apa yang mereka omongkan'. Namun argumen ini ditolak mentah-mentah oleh Mees yang walaupun tidak memiliki anak tapi berharap untuk dapat anak.

Heleen Mees: 'Apabila saya menghendaki anak, maka saya akan mencari tempat penitipan yang baik. Di sana, seorarng anak justru akan menjadi lebih baik. Ini dibuktikan oleh hasil penelitian. Meluangkan terlalu banyak waktu dengan orang tua justru bisa menyesakkan. Berhubungan dengan orang lain, para pengasuh yang berkualitas bisa mengembangkan keingintahuan anak. Anak akan menjadi lebih tangguh dan optimis. Yang pasti, hal ini nantinya akan membantu memerangi ketidaksetraan antara perempuan dan laki-laki.

Selasa, 10 Maret 2009

Catatan dari Milis tetangga

Solusi Mendidik Anak Bila Ayah-Ibu Bekerja

( Sumber dari Milis tetangga )


Bagi orangtua jaman sekarang, membesarkan anak dengan baik bukanlah hal mudah. Mengingat belakangan ini dengan berbagai alasan sosioekonomi, banyak pasangan suami istri yang sama-sama bekerja. Kecenderungan suami istri bekerja menyebabkan pola pengasuhan anak bergeser dibanding puluhan tahun silam. Anak lebih sering menghabiskan waktunya bersama pengasuh, neneknya, atau bersama teman-temannya dibanding bersama orangtuanya.

Menurut Daniel Amen, M.D, Direktur Medis The Center For Effective Living, fenomena tersebut bisa menimbulkan dampak sosial yang cukup serius jika orang tua tidak memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup pada anak-anak mereka. Untuk mengatasinya, psikiater anak, remaja dan dewasa ini menyodorkan panduan untuk orangtua yang sama-sama bekerja dalam membesarkan anak anak-anak mereka. Berikut ini panduannya:

Waktu
Terciptanya hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua memerlukan waktu yang memungkinkan mereka berkumpul secara fisik. Namun, mengingat keterbatasan waktu, anda tidak perlu memaksakan masalah kuantitas. Selaku orang tua, anda harus konsisten meluangkan sedikit waktu bersama anak-anak setiap hari. Dalam hal ini yang penting bukan lamanya, melainkan kualitas pertemuan itu sendiri. Ketika bersama mereka, jauhkan gangguan dan konsentrasikan perhatian kita kepada mereka. Dengan demikian akan terjalin hubungan batin yang lebih kuat antara orangtua dan anak.

Dengarkan mereka
Saat bersama anak-anak, dengarkan apa yang mereka katakan. Jadilah pendengar yang baik bagi mereka. Dengan demikian mereka akan lebih bersemangat untuk berbagi perasaan dan pikiran. Sehingga anda tidak akan kesulitan mengetahui perkembangan mereka. Baik secara fisik maupun secara psikis. Ingat, jika ingin memiliki pengaruh dalam kehidupan anak, anda harus menjadi pendengarnya yang baik dan menunjukkan sikap empati pada anak.

Tentukan harapan yang jelas
Tekankan harapan anda pada anak dan apa yang anda inginkan terhadap mereka. Hal ini dapat membentuk perilaku yang lebih baik pada mereka. Jangan ragu untuk melibatkan mereka dalam tugas rumah tangga sehari-hari. Sehingga, secara tidak langsung akan tumbuh etos dan etika kerja serta tanggung jawab terhadap keluarga.

Jangan gantikan kasih sayang dengan materi
Banyak orang tua yang merasa bersalah karena bekerja seharian di luar rumah. Sebagai kompensasinya, mereka membiarkan anak berperilaku buruk dan tidak disiplin. Serta memanjakan anak secara materi. Ingat, jangan gantikan kasih sayang dengan uang dan materi. Memang, memenuhi kebutuhan mereka itu penting tapi jangan sampai materi menjadi tujuan utama yang akan menggerogoti nilai-nilai moral mereka.

Jangan gonta-ganti pengasuh
Satu dari kebutuhan psikologis yang penting bagi anak adalah bahwa ia terasuh dengan baik dan mendapatkan kasih sayang secara terus-menerus. Karena itu anak-anak memerlukan pengasuh selama anda berdua tidak berada di dekatnya. Agar tercipta kecocokan satu sama lain carilah pengasuh yang hubungannya cukup dekat dengan anda, misalnya yang masih ada hubungan saudara. Ini mencegah terjadinya gonti-ganti pengasuh. Ingat keseringan berganti pengasuh dapat membahayakan mental anak. Karena pola pengasuhan yang berbeda-beda akan mempengaruhi kestabilan mental anak.

Pengawasan
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak bermasalah sering berasal dari keluarga yang kurang pengawasan. Jangan lupa, anak-anak tidak begitu saja tahu sejak lahir, mana perilaku yang baik dan mana yang buruk. Mereka perlu diajari dan kemudian diawasi. Karenanya, sangatlah penting bagi orang tua untuk mengetahui di mana anaknya, sedang bersama siapa, dan apa yang sedang dilakukan. Memang, anak sering mengeluh kalau ia diawasi ketat, tetapi anak-anak yang tidak diawasi juga sering merasa bahwa orang tua mereka tidak peduli pada mereka.

Beri pujian
Selama ini orangtua cenderung memberi perhatian lebih ketika anak-anak mereka membuat masalah. Sebaliknya, hal-hal baik yang mereka lakukan seringkali luput dari perhatian. Padahal untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya, anda perlu memberi perhatian pada hal-hal baik yang mereka lakukan. Kalau anak merasa diabaikan, secara bawah sadar ia akan berperilaku salah untuk menarik perhatian anda. Maka jangan ragu berikan perhatian sekaligus pujian jika anak-anak berbuat baik.

Berikan hukuman yang mendidik
Orang tua yang bekerja di luar rumah, cenderung mengalami kelelahan dan mudah jengkel. Maka mereka lebih mudah kehilangan kontrol terhadap anak-anak. Ini dapat menimbulkan masalah. Jangan pernah menghukum anak ketika kita sendiri tidak dapat mengontrol diri. Gunakan hukuman untuk mendidik, bukan untuk melampiaskan kemarahan. Dan pilihlah hukuman mengandung pendidikan.

Berikan teladan
Anak belajar berperilaku dari orang tua mereka. Meski manusia tak luput dari kesalahan, tapi usahakan tampilkan sikap terbaik di depan anak-anak. Jika ada masalah dengan pasangan, selesaikan berdua dan jangan sampai anda ribut di depan mereka. Jika orangtua menunjukkan perilaku yang harmonis dan saling menghargai, secara otomatis akan tertanam perilaku yang baik pula dalam diri anak-anak.

Dengan pedoman tersebut, paling tidak anda bisa berharap bahwa mereka akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sekalipun anda tidak selalu berada di dekat mereka. Jika anda yakin dengan kondisi mereka, andapun dapat lebih tenang bekerja. Lagipula anda bekerja juga demi anak-anak bukan?

Rumahku diatas anak Puncak Cartens


Dingin sudah menjadi kebiasaan harian kami suhu rata-rata dibawah 5 derajat Celcius bukan hal baru...
Aku menjadi payung dunia dengan isu Global Warming yang menggema seantero jagat...
Itulah Aku Papua ...
Diatas Anak Puncak Cartens,Diatas sekian ribu kaki dari Laut aku berdiri menatap masa depan Negeriku...
Asa perubahan itulah MIMPIKU...........

Kamis, 05 Maret 2009

AIR MATA SEORANG MAMA


Sosok pemberani itu telah dibawah olehnya sejak kecil karena berasal dari keturunan keondoafian.Keberanian itupula yang berani membawa sang mama keluar dari kemelut hidupnya.Hampir semua penjuru tanah Papua telah ia datangi untuk menerangkan betapa
pentingnya penghilangan Stigma dan Diskriminasi bagi penderita HIV dan AIDS serta keluarganya...Tetapi dia hanya seorang perempuan yang sekali lagi hanya bisa mengeluarkan airmata untuk mengobati rasa kesal dalam hatinya...Aku pernah bertanya sejauh mana sakit hatinya pada suaminya yang telah menularkan Virus tersebut kepadanya...sekali lagi Mama
yang telah menganggapku sebagai anaknya hanya menatap jauh kedepan dan air matanya jatuh
Dia menangis karena dia seorang Mama...begitu katanya...Aku hanya bisa diam....

Rabu, 04 Maret 2009

BETAF AKU AKAN KEMBALI

BETAF AKU AKAN KEMBALI
Ketika sampai di ujung Kali Bire dan akan kembali ke Jayapura lewat jalan darat..yang ada dalam benakku adalah Betaf ....Aku akan kembali....
Ada suatu rasa gundah melihat kondisi seorang anak kecil umur 7 tahun yang harus gagap dan terbelakang mentalnya karena MALARIA akut yang dideritanya pada usia 4 tahun...
Aku hanya seorang pekerja Sosial dari Lembaga Dunia..yang mungkin jangkauanku jauh.ke Mereka tetapi...Betaf Aku berjanji akan kembali.........

Selasa, 03 Maret 2009

Aku masih sangat Muda

AKU MASIH SANGAT MUDA
Beban ini ternyata harus aku pikul dengan usia yang sangat muda,aku tak pernah tahu bahwa diluar sana ada gadis seusia saya masih dapat belajar dan bersekolah .Aku pun tak tahu bahwa tubuhku sebenarnya belum mampu untuk hamil,melahirkan..
(Mamberamo hulu,Januari 2009)
PEREMPUAN PAPUA TULANG PUNGGUNG SUKUNYA..
Aku tulang Punggung Keluargaku dan Sukuku...
Banyak diantara kami yang tak bersekolah bahkan tak mengenal apa itu tehnologi dan komputer apalagi Satelit...Apa itu...
Yang aku tahu hanya pagi subuh bangun menyiapkan anakku dan ke kebun lalu kemudian ke Pasar bersama anakku juga hingga sore aku kembali ke rumah untuk menyiapkan semuanya lagi begitu setiap saat setiap waktu dalam hidupku...yang ada dalam kalbuku anakku harus makan dan kuat demi keluarga dan sukuku...
Wamena,Januari 2009......